JEMBER - Ahli pasca panen dari Pusat Penelitian Kopi dan Kakao Indonesia (Puslitkoka) yang juga generasi pertama ahli penguji cita rasa, Yusianto mengungkap bahwa kualitas rasa dari kopi ditentukan berdasarkan standar produksi. Kesalahan kecil dapat mengurangi kualitas dan cita rasa kopi.
Sosok yang akrab dengan panggilan Yus ini berbagi cerita soal pengalamannya dalam menakar kualitas kopi di Tanah Air. Menurutnya, jenis kopi secara umum terbagi dalam tiga kategori, yakni spesial, premium, dan komersial.
Pengolahan kopi memiliki peranan penting dalam menghasilkan kopi dengan cita rasa yang berkualitas. Kesalahan pengolahan dapat menyebabkan kopi bau tanah, selain itu, kesalahan waktu pemetikan kopi akan menimbulkan rasa pait yang membekas.
Menurut Yus, faktor lain seperti penyimpanan kopi memiliki kontribusi dalam merubah cita rasa. Dia mencontohkan jika disimpan di dekat barang yang berbau tajam, seperti terasi, nantikan akan berpengaruh terhadap aroma kopi.
Adapun katanya, di Indonesia terdapat tiga varietas kopi, yakni Arabica, Robusta, dan Librica. "Kalo disini itu (Indonesia), karena memang mayoritas peminum kopinya cinta karena terbiasa, tingkat konsumsi kopi Robusta itu lebih tinggi jika dibanding dua jenis kopi lainnya, Arabica dan Librica," Ujar Yusianto kepada wartawan di Jember, Jumat (17/5/2013).
Sayangnya dari segi harga, Robusta memiliki harga yang lebih rendah dari varietas lainnya. Yus menambahkan kopi Librica memiliki keunikan rasa, dengan sedikit rasa sayur. Kopi jenis ini lebih mahal dari Robusta dan Arabica menjadi varietas kopi dengan harga yang paling mahal.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar